Minggu, 13 Januari 2008

Terlambat

bismillah...

Menunggu adalah hal yang tidak disukai banyak orang. Tetapi terlambat menjadi sebuah hal yang wajar. Mengapa demikian?
Jika kita menunggu kereta di stasiun, jika kita terlambat lima menit saja. Tentu kita akan tertinggal dan harus menunggu jadwal kereta berangkat berikutnya. Namun yang terjadi di keseharian kita, terlambat adalah kultur.
Benarkah demikian?
Bagaimanakah seharusnya kita menyikapi waktu?...

Sabtu, 05 Januari 2008

Allah sayang aku...

Bismillah...

Awal berhijab adalah momen yg sangat berharga bagi ku, meski saat itu masih buka tutup. Semua berproses dan terus berproses sampai akhirnya aku tetap dengan jilbab ku sampai sekarang. Dulu pas mau masuk STM Kimia, aku di antar bapak daftar. Tak disangka ada tawaran fantastik dari bapak ku saat itu, "Bapak dengar kamu dulu ingin pake kerudung, gimana sekarang baju nya mau dibuat panjang saja?". Entah mengapa tanpa berpikir panjang, aku meng-iya-kan tanpa pengetahuan- ilmu nya.

Semua terasa begitu mudah, meski pada akhir-akhir sekolah kembali bergejolak saat bapak dan ibu ku meminta aku masuk TNI. Aneh mungkin, tapi tak aneh bagi keluarga ku. Karena bapak ku bekerja di sana. Namun alhamdulillah, walau dengan waktu yg tidak singkat, orang tua ku mau memahaminya. Aku tetap berjilbab.

Setelah lulus dari sekolah...

bersambung...

Selasa, 01 Januari 2008

mas'ul

bismillah...

Tak biasa seorang mas'ul itu seorang ukh, tetapi yang aku rasakan kondisi menuntut aku untuk menjadi seorang mas'ul. Hingga celoteh al- ukh kepada ku: "Ukh, anti nanti nyamar dulu jadi ikhwan ya, biar bisa gabung sama ikhwan". Sambil tertawa. Aku hanya bisa menyunggingkan senyum pada saudara seperjuangan ku ini. "Ya Allah, senantiasa kuatkanlah aku untuk melangkah dijalan-Mu".

Awalnya, aku tidak terlalu menanggapi apa yang dikatakan al-ukh, tapi nyatanya lain. Ada sesuatu hal yang tidak bisa dilakukan akhwat. Masalah koordinasi- insya Allah aku slalu menyempatkan, bersikap dan berkata tegas pun aku usahakan. Namun, ada sisi lain yang tak bisa aku lakukan. Aku tidak bisa ta'aruf, tafahum lebih jauh dengan ikhwan, yakni menyangkut mabit. Sebenarnya ini lah momen dimana akan saling terbuka, berbagi, dan memahami. Namun kepincangan terjadi disini. Aku seorang ukh.....!

Ini lah, perlunya penyokong dakwah lain. Meskipun al-ukh bisa mobile sampai malam, mengeluarkan ide cerdas tapi ada satu pos yang tidak bisa dimasukinya.

Sadarilah dukungan dari jundi sangat penting dalam menopang dakwah yang muntijah. Apa pun posisi antum/na jangan lupakan kaderisasi adik-adiknya. Fungsikanlah diri kita sesuai amanah yang diberikan dengan tidak melupakan fitrah.
wallahu'alam