Sabtu, 11 Oktober 2008

Akhawat harus sehat

Bismillah...

Satu tahun sudah ana jalani pekerjaan sebagai penyantun kerohanian, pekerjaan yang bukan sekedar pekerjaan. Tetapi wisata ruhani dan hati. Sungguh banyak hikmah yang dapat ana ambil. Subhanallah...

Sepekan dua kali ana masuk kerja, hanya dua jam saja seharinya. Ringan sepertinya, tetapi perlu persiapan mental dan ruhiyah dalam menghadapi pasien. Wajah senantiasa penuh senyum, adem, ramah, dapat menenangkan pasien tentunya. Lama berjalannya waktu, tanpa disadari akhirnya ana jadi penyantun kerohanian spesialis kebidanan. Entah karena jadwal atau sudah pantas jadi ibu kali ya!

Pasien di Lantai kebidanan memang tidak terlalu banyak, tapi menghadapi pasien yang akan di operasi, akan melahirkan atau anaknya meninggal diperlukan seni komunikasi yang apik dan pengalaman yang tidak sedikit. Disinilah ana mulai mengamati karakteistik pasien setiap harinya, atau hal apa saja yang biasa terjadi. Terkadang dalam satu hari ana menemukan semua bayi yang lahir ikhwan semua atau sebaliknya, ada juga dalam satu hari anak ke-3 semua, atau yang di operasi kista menjadi mayoritas. Namun pernah juga ana menemukan dua ibu yang melahirkan di usia 19 tahun, dan kedua anak ibu tersebut meninggal, innalillah...

Ana banyak terlibat dialog dengan para ibu disana, akhirnya ana menemukan beberapa yang menjadi kendala persalinan para ibu,diantaranya penyakit maag,penyakit asma,tekanan darah tinggi dan HB (-). Ini terkadang membuat ana khawatir dengan kondisi pribadi, dan akhirnya mulai memperbaiki pola hidup-pola makan. Ingat akhawat, jadi ibu tidak mudah. Kesehatan mesti jadi prioritas karena itulah kenikmatan yang luar biasa. Mending dapat suami aghnia walau sakit bisa langsung ditangani, nah kalau tidak maka menyusahkan pribadi dan keluarga tentunya.

Kesimpulannya bukan nyari ikhwan yang kaya tapi jaga kesehatan pribadi karena hadits Nabi yang menyatakan bahwa seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Maka jadilah akhawat yang kuat secara jasadi tanpa melupakan ruhy, fikri, maal, etc.

Semangat!!!