Sabtu, 24 Mei 2008

"Aina nadzoroh?"

Bismillah...

"Aina nadzoroh?" Dimana ya...
pertanyaan itu masih terngiang di telinga ana, saat masih belajar di ma'had. Susah mikirnya, padahal jawabannya hanya "hadzihi hiya nadzoroh". hehe...
Kenapa ana angkat judul ini, karena beberapa hari lalu ana kehilangan kaca mata ana yang setia menemani setiap aktivitas di luar. Alhamdulillah-nya hanya lima hari saja, kalo berlanjut bisa bahaya.

Kaca mata bisa diartikan secara denotatif atau konotatif. Ana disini ingin berbicara kaca mata dalam arti sudut pandang. Ya, sudut pandang ana terhadap sebuah iklan.

Ana miris melihat tayangan iklan yang tidak mendidik, ditengah maraknya tayangan yang berbau pornografi dan mistis. Yang tidak luput dari perhatian ana adalah iklan minuman yang mencerminkan akhlak seorang istri yang tidak baik terhadap suaminya dengan cara menyiramkan minuman tersebut. Na'udzubillah... seperti itukah akhlak seorang istri terhadap suaminya?!

Ikhwah, mungkin itu lelucon atau apalah, sehingga iklannya dibuat seperti itu. Namun dalam pandangan ana ini adalah sebuah iklan yang nyata-nyata tidak mendidik, tidak ada hak bagi seorang istri berbuat demikian kepada suaminya. Inikah cerminan wanita Indonesia masa kini?! Yang berbuat semaunya saat situasi menekannya, tidak berpikir jernih dan reaktif! Antum/na tahu apa jawabannya.

Semoga kita menjadi istri-istri yang berakhlak mulia dan berbakti. amiin

Jumat, 02 Mei 2008

Jaulah ke jaulah....

Bismillah....

Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallah, Allahu Akbar!!!
Sepatutnya kita syukuri akan perjalanan yang begitu indah di anugerahkan oleh sang Maha Pencipta, akan nikmat ukhuwah, nikmat dakwah yang dilandasi oleh tiga kenikmatan sebelumnya, yakni nikmat iman, nikmat Islam dan nikmat kesehatan. Dan sudah barang tentu tidak melupakan satu nikmat yakni nikmat kesempatan.

Ikhwah....
Tak kehidupan yang kita jalani sangat ditentukan oleh keputusan yang kita ambil. Ke utara kah, barat, timur, selatan, semua terserah ikhtiar kita dengan garis yang telah ditentukan Allah pastinya. Ingin rasanya menuliskan semua pengalaman yang ada akan tetapi tidak semua bisa diungkapkan.

Ahad, 29 April ana jaulah dengan salah seorang jundi ana ke Sukabumi. Meskipun tempatnya di Jabar, ini pertama kali bagi ana. Sebenarnya kondisi kesehatan saat itu kurang baik, akan tetapi panggilan saudara-saudara ana yang memerlukan bimbingan, membuat ana harus melupakan kesehatan ana saat itu. Sukabumi bagi ana adalah sebuah kota yang tidak terlalu ramai, adem, damai. Subhanallah, ada yang membuat ana kagum. Disini mulai muncul LDK-LDK "mungil" yang diharapkan dapat berkontribusi untuk dakwah kampus kedepan. Tak sekedar itu, harapannya dapat menjadi pengusung dakwah dimasyarakat pula.

Apa sebenarnya yang harus dimiliki oleh seorang pengusung dakwah? Hal ini tidak terlepas dari perbekalan diri kita yakni, ruhiyah yang mantap. Karena tanpa perbekalan ini kita tidak dapat bergerak. Bisa jadi jasad kita baik tapi tanpa ruhiyah yang mantap kita tidak akan melangkahkan kaki kita untuk aktivitas dakwah. Kemudian yang harus dimiliki adalah perbekalan ilmu, entah itu ilmu agama, umum, bahkan keterampilan berbicara- public relation. Karena sesungguhnya Rasulullah saw adalah seorang PR yang mampu meloby para pembesar di zaman itu. Perbekalan lain yakni maal, mengapa demikian? Ketika ana diminta untuk datang ke suatu tempat untuk syuro misalnya, chatting membahas agenda dakwah, sms atau apa pun bentuknya maka diperlukan dana. Memang uang bukan segala-galanya tapi segala-galanya perlu uang. Sepakat ya!

Baru satu hari berselang, panggilan itu datang kembali. Ya, ana mesti temani jundiah ana ke Solo untuk mengikuti Seminar Nasional Muslimah dan konsolidasi dakwah muslimah se-Jawa. Harapannya jundi wa jundiah ana sudah bisa dilepas, tapi lagi-lagi seorang mas'ulah tidak akan tega melepaskan jundi/jundiahnya pergi tanpa "perbekalan yang cukup".

Alhamdulillah, selasa malam ana berangkat dan sampai disana rabu pagi, perjalanan 10 jam yang lumayan melelahkan. Namun ini tak lepas dari nikmat dakwah itu sendiri. Sampai di stasiun Jebres ana kontak panitia dan langsung dijemput menuju kostan salah seorang ikhwah disana. Tak lama berselang, setelah agenda pribadi kami menuju gedung SC untuk SEMNAS SMART yang diselenggarakan JN UNS. Ba'da itu ada agenda yang tidak ana sangka yakni sharing dengan Koordinator Jarmusnas Periode 03-04 yang dihadiri juga oleh Jarmusnas. Semangat akhawat, bangsa menantikan karya kita!!!

Kamis pukul10.45 WIB, ana jadwalkan pulang ke Bandung. Tak disangka pukul 08.00 ada salah seorang ikhwah datang ke kostan tempat kami mondok. Beliau langsung memperkenalkan diri dan mengajak kami ke Tawang Mangu- Tempat wisata disana. Setelah sekian menit berpikir kami putuskan ikut, dengan mengeluarkan uang lebih tentunya dari plan semula. Tapi tidak mengapa karena berpikir "kapan lagi?" kesempatan ini.

Menjelang pulang, inginnya beli oleh-oleh dulu. Ternyata kami kesorean- Pasar Klewer sudah tutup. Akan tetapi ikhwah disana tidak surut untuk memberikan yang terbaik pada kami, setelah membeli karcis kami keliling dulu hanya sekedar mencari makanan untuk oleh-oleh. Alhamdulillah dapat juga. Jazakumullah atas ukhuwahnya... Moga Allah SWt mempertemukan kita kembali di majlis yang lebih di ridhai-Nya. Amiin

ONE again, perjalanan pulang 12 JAM


Tetap Semangat, Lebih Semangat dan Terus Semangat!!!