Rabu, 31 Desember 2008

Palestina-ku.........

Bismillah...

Sekian waktu tak mengubah nasib mu wahai tanah suci tiga agama. Palestina... Entah sampai kapan konflik berakhir disana. Hari-hari yang dilalui selalu bernafaskan debu-debu perjuangan, bahkan darah merah pengorbanan. Semua menjadi satu gemuruh semangat jihad. Ana yakin dan sangat yakin, Islam akan berjaya.

Yaa Rabb... Satukanlah hati-hati kami untuk senantiasa berjuang dijalan-MU, membantu perjuangan saudara-saudara kami di Palestina, jayakanlah cahaya Islam dimanapun berada, berikanlah kekuatan kepada kami semua untuk istiqamah bersama-MU, izinkan kami menjadi prajurit-prajurit-MU sehingga syahid menjadi akhir dari kehidupan kami di dunia ini... aamiin

Palestina nun jauh disana, namun kita sebagai sesama muslim sudah selayaknya saling membantu. Ana teringat sebuah sms dari salah seorang sahabat seperjuangan dari Lampung sana, redaksinya seperti ini : "Tahukah kita hubungan antara kedua bola mata? Mereka selalu bergerak bersama, melihat dan terpejam bersama, bahkan menangis bersama... Mereka selalu sejalan dalam kebersamaan, meskipun keduanya tidak bisa melihat satu sama lain... Itulah ukhuwah, semoga Allah senantiasa menguatkan pijakan kaki kita dalam kebersamaan karena-Nya..."

Membantu saudara kita di Palestina bisa dengan berbagai cara, salah satunya dengan menunjukkan rasa simpati dan empati kita melalui aksi damai yang insya Allah akan menjadi sebuah dukungan moral bagi perjuangan saudara-saudara kita disana. Atau pun menyalurkan donasi kita melalui badan-badan yang peduli dengan nasib bangsa Palestina, bisa dengan one man one dollar, atau bahkan lebih.

Senin, disaat tahun baru Hijriyah ana putuskan untuk ikut aksi damai Palestina di Jakarta padahal sebelumnya ana sudah putuskan untuk ikut pawai MDA menyambut tahun baru. Tapi ana tidak bisa berdiam diri melihat permasalahan yang lebih besar. Perjalanan Bandung-Jakarta tidaklah seberapa dibanding dengan perjalanan panjang penderitaan rakyat Palestina. Begitupun dengan kegelisahan menghadapi bapak polisi yang berjajar lengkap dengan tameng dan pentungannya, tidak ada apa-apanya dibandingkan saudara-saudara kita yang di bom bardir disana. Berpanas-panas yang hanya sekian jam juga tak sebanding dengan perjuangan di Palestina sana. Apa yang bisa kami lakukan untuk membebaskan Engkau, Palestina-ku.

Selepas aksi, kami masih bisa istirahat sepuasnya, tersenyum, tertawa, bercanda, mengurusi hal-hal kecil dan bahkan sia-sia. Sungguh sangat jauh sekali perbedaan kondisi disana dan disini saudara-ku... Disini selepas aksi masih sempat-sempatnya berphoto, nampang dengan bendera Palestina dan syal di wajah, seolah mujahid sejati. Mungkin kami harus meluruskan niat kembali supaya hanya karena Allah, bukan siapa-siapa. Syahid masih jauh dari kualitas diri ini, jika gelar itu layak disandang pada diri ini, maka ajaklah diri ini bersamamu saudara-saudara-ku para syuhada Palestina... Ana uhibbukum fillah.

Never ending story for jihad Palestina......

Senin, 22 Desember 2008

Selamat Hari Ibu...

Bismillah...

Usap lembut kasih tak henti
Belaian canda menyeriak
Tak hari tak tahun
Semua mengalir ditepi waktu

Kadang amarah hanya tersimpan dalam kata hatimu
Tetaplah kau sayang aku
Mungkin seribu luka dalam dada
Tetapi tetap hanya ada dalam kebisuan

Engkau tegar dalam kepayahan
Engkau bak menteri dalam hal apapun
Menata, mengatur, dan merencanakan
Ibu... dapatkah aku seperti mu...

Dapat melalui kehidupan ini dengan matang..
Penuh pertimbangan, tepat, dan hebat
Cukuplah peluhmu sampai hari ini
Aku harap, esok aku bisa setegar dan sehebat engkau
Menjadi Ratu Rumah Tangga sejati...

Maafkan aku, dihari ini tak dapat ku beri apapun pada mu, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku harap engkau mengerti. Terimakasih Ibu... Sayang dan cintaku untukmu...

"Selamat Hari Ibu"

Kamis, 04 Desember 2008

Acapella?!

Bismillah...

Menginjak desember ana teringat sesuatu... ya, kado milad beberapa tahun ke belakang dari kakak ana. Setiap ana ingin sesuatu, biasanya kakak ana belikan pas milad. Tapi tidak yang aneh-aneh. Paling buku, kaset, dll. Ana cenderung pendiam tapi dulu sempet jadi maniak nasyid, khususnya aliran acapella. Bagi ana acapella lebih dasyat ruhy-nya dan ngena. Mungkin lain orang lain juga kesukaannya.

Ada beberapa group nasyid yang ana suka, diantaranya Suara Persaudaraan, Mupla, Snada, JV, Gradasi, dan Al-Ginat. Koleksi kaset yang paling banyak Mupla, Al-Ginat ada, SP juga ada. Kalau JV ana pinjam saja karena nampang banget personilnya buat ngeres di mata... (harus ghodul bashor kan), padahal ana suka nasyid-nasyidnya, sayang susah buat jaga hati, afwan ya bro... hehe...

Dulu sekitar tahun 2003 ana main ke rumah teman sekolah di Cikarang, dia bilang kalau nasyidnya SP ada yang berjudul "Reno", waktu itu ana benar-benar penasaran. Dia bilang pokoknya ngegambarin ana banget! Wah, tambah penasan ni...

Lama setelah itu ana jalan-jalan ke toko kaset, dan menemukan kaset yang dimaksud. Tapi sayang ana sedang nggak ada uang waktu itu, jadi cuma lihat dari jauh saja... sedih juga.

Saat ini ana sudah meninggalkan dunia per-nasyid-an, alias jarang dengarkan dan koleksi kaset dan CD nggak nambah sejak 2004. Bagi teman-teman yang mau kasih ana kaset "SP" yang judulnya "Reno" dengan gratisan boleh-boleh saja ya, insya Allah ana terima dengan senang hati... afwan hanya bercanda.

Hobby terkadang ditinggalkan setelah ada aktivitas baru yang lebih diprioritaskan! Bernasyid boleh juga sesekali untuk hilangkan penat-penat aktivitas.