Jumat, 06 Februari 2009

Aku mencintai mu...

Bismillah...

Saat engkau tilawah begitu menggugah hati ku. Engkau egois, sama seperti diriku tapi ketangguhan-mu menghadapi kehidupan ini membuat aku tak segan untuk mengatakan ... aku mencintai-mu.

Kedewasaanmu tak diragukan, dengan kafaah keilmuan yang kau miliki. Kau bisa tepat memutuskan segala sesuatunya. Kesabaran-mu, sikap diam-mu. Ah... tak tahan juga aku katakan... aku mencintai-mu.

Tidak banyak protes, tapi ketika aku mengkritik-mu, engkau bilang "bukannya disitu yang begitu". Jarang ditemukan satu kata sepakat bila mendiskusikan masalah pilihan dan pemikiran. Namun, dengan itu kau tunjukan kekurangan-ku. Walaupun hanya didalam hati tetap ku katakan... aku mencintai-mu.

Saat aku lemah dan tidak ada teman berbagi. Engkau hadir dan berusaha menenangkan diriku walaupun kau tak tahu masalah yang ku hadapi. Engkau begitu anggun, tapi kadang tertutup dan berlebihan dalam mengemukakan sesuatu, atau mungkin terbawa perasaan. Tapi begitulah akhwat. Aku suka kepribadian-mu dan telah ku katakan... aku mencintai-mu.

Aku biasanya agak canggung untuk meminta kritikan dari orang terdekat, pasti kekurangan diri akan dikatakannya. Namun ternyata berbeda, engkau bilang "U'r the best" dan membuat-ku tidak tahu harus berkata apa. Sobat akhirnya harus ku katakan juga... aku mencintai-mu.

Banyak alasan kita untuk mencintai seseorang. Entah keluarga, sahabat, teman atau bahkan rival kita sekalipun. Apalagi jika terikat tali iman, tentu ada hak dan kewajiban yang harus kita tunaikan untuk memenuhi hak-hak persaudaraan. Hadirkan perasaan cinta kita untuk senantiasa menegakkan kalimah-Nya. Bergerak, berkarya, berkontribusi-lah dengan cinta yang dilandasi keimanan karena-Nya.