Selasa, 24 Maret 2009

Terabaikan

Bismillah...

Hitungan waktu tak terasa memang. Dulu, kita masih suka berlari, bermain bersama kakak dan teman kita, juga digendong ibu dan ayah. Namun sekarang kita telah meninggalkan masa itu, cepat dan begitu cepat. Bahkan ada yang telah bergelar sama dengan ibu dan ayah kita sebagai orang tua. Dulu, ayah begitu kuat, enerjik dan rajin berolahraga. Tapi sekarang jangankan olahraga, ada dirumah saja suka sakit pinggang. Dulu, rambut ibu belum memutih dan masih penuh aktivitas mengurusi rumah tangga dan lainnya. Tapi sekarang rambutnya mulai memutih, fisiknya mulai melemah dan tidak sesehat dulu lagi...

Sebenarnya bagaimana kehidupan ini? Apakah kita dilahirkan, hidup berumah tangga, tua kemudian mati. Begitukah... dengan menyisakan banyak PR yang tidak terselesaikan atau bahkan tidak diketahui bahwa kita mempunyai PR di dunia?

Orientasi kehidupan setiap orang berbeda. Itu bergantung pemahamannya, karena setiap orang bergerak sesuai dengan pemahamannya. Oleh karena itu, pemahaman yang benar adalah mutlak adanya dan menjadi PR besar para da'i/da'iyah dan murobbi/murobbiyah yang senantiasa menyeru kepada yang haq dan membina kepribadian muslim, sehingga PR-PR kita didunia dapat terselesaikan di akhir kehidupan kita. Kalaupun usia ini tak mampu menyelesaikannya, biarkan kita wariskan PR ini pada generasi yang lebih baik, lebih produktif, dan lebih kuat daripada kita sehingga tidak ada hutang diakhirat nanti dengan meninggalkan generasi yang lebih buruk dari diri kita. Maka menjadi da'i/da'iyah adalah mutlak adanya dan menjadi murobbi/murobbiyah adalah bentuk syukur kita berada dalam naungan jama'ah Islam ini. Wallohu'alam

Teruntuk Ibu... syafakillah, Allahumma isfii...
Teruntuk Sahabat perjuanganku, afwan jiddan ada janji yang belum tertunaikan, moga Allah SWT memberi kelapangan kepada ana untuk segera ana tunaikan. Semangat!!!

Tidak ada komentar: